Monday, June 22, 2009

Kenapa profesi Keperawatan Rendah di Mata Masyarakat??

Kenapa profesi Keperawatan Rendah di Mata Masyarakat??

Saya pernah menemukan pertanyaan pada sebuah blog/wordpress yang menanyakan kenapa profesi keperawatan dinilai rendah di mata masyarakat??

Setidaknya ini adalah ulasan/pendapat pribadi penulis terhadap pertanyaan tersebut.

1. Profesi keperawatan kurang disukai oleh masyarakat terutama kelas menengah ke atas.

Orang yang menjalani profesi keperawatan sendiri jika ditanya kebanyakan mereka tidak menyukai profesinya. Tetapi kalau ditanya kenapa tetap terus menjalani profesi keperawatan ?? jawabannya karena profesi keperawatan sudah menjadi bagian dari hidup perawat sendiri, sebagai sumber penghasilan yang seumur hidup.

..> inilah salah satu sebab kenapa menjadikan profesi keperawatan sebagai profesi yang kurang prestige.

2. Profesi keperawatan lebih dominan diminati dari masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tidak semua orang yang masuk ke pendidikan keperawatan dari golongan masyarakat kelas bawah, tapi sebagaian besar dari golongan menengah ke bawah.

---> inilah salah satu sebab kenapa menjadikan profesi keperawatan sebagai profesi yang kurang prestige..

3. Profesi keperawatan didominasi oleh perempuan / wanita.

Dari seleksi pendidikan keperawatan, selalu prosentase perempuan lebih banyak ketimbang prosentase laki-laki. Dan pusat pendidikan keperawatan swasta kristen, merekrut perawat hanya dari perempuan.

---> inilah salah satu sebab kenapa menjadikan profesi keperawatan sebagai profesi yang kurang prestige.

Hal ini dapat dilihat seperti institusi kristen di daerah Semarang, dimana saya menempuh pendidikan Akademi Keperawatan Depkes Semarang Th 1993 -1996. SPK/AKPER misalnya PANTIWILASA, St. ELIZABETH, AKPER TELOGO REJO SEMARANG memberikan pendidikan keperawatan hanya untuk perempuan saja. Hal ini tidak hanya di Semarang tapi juga di semua wilayah di Indonesia bahkan diseluruh penjuru dunia.
Jadi identik sekali dengan profesi feminime. Jadi bagaimana dengan kaum pria yang menjalani profesi keperawatan yang didominasi oleh perempuan??


Hal ini berbeda dengan profesi kebidanan... Semua profesi kebidanan semuanya perempuan karena semua pasien kebidanan adalah perempuan.

Apakah sama profesi keperawatan dengan profesi kebidanan?? Tentu tidak sama, pasien yang dirawat oleh perawat tidak hanya perempuan.

Dapat diluhat dengan profesi kedokteran, didominasi oleh kaum adam, yang melayani pasien laki-laki dan perempuan.

Bagaimana dengan dokter spesialis kandungan?? semua pasiennya 'kan perempuan?? iya, kenapa profesi dokter spesialis kandungan tetap didominasi laki-laki?? 'Kan sama juga bidan juga melayani pasien perempuan saja dan keluarganya juga. Memang etisnya seperti itu...
dokter ya didominasi oleh kaum adam.

Kenapa ada laki-laki ?? Untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan perawat tertentu yang lebih pantas dilakukan laki-laki ketimbang perempuan.

4. Sebagian dokter lebih menyukai perawat yang perempuan dari pada laki-laki.
Tidak semua dokter menyukai perawat yang menjadi asistennya perempuan.

5. Perawat lebih banyak mempunyai perasaan empati yang berlebihan kepada pasien.
Banyak pekerjaan-pekerjaan yang dilimpahkan kepada perawat dan dibebankan kepada perawat, sering kali perawat tak bisa menolak pekerjaan yang seharusnya bukan tugasnya.

Itulah beberapa sebab sebagai alasan kenapa profesi keperawatan dinilai rendah di mata masyarakat. Padahal sebagian besar tugas merawat pasien adalah perawat yang malakukannya, yang katanya 24 jam dalam sehari perawat berada disamping pasien. Kalau perawat banyak tugasnya / sibuk dengan pekerjaan - pekerjaan keperawatan, apakah perawat bisa 24 jam ada dan tersedia dalam satu hari disamping pasien??

Lalu berapa jam para dokter ada disamping dokter??
Berapa jam para bidan berada disamping pasien??
Dan berapa jam para petugas laborat dan tehnisi xray berada disamping pasien??

Apakah ada tunjangan 24 jam berada disamping pasien??
( Jika disimpulkan bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang tak ada tunjangannya, mana insentifnya?? Jika perawat berada 24 jam disamping pasien, apakah hanya harapan masyarakat yang without anything ?? Sedangkan petugas xray ada tunjangan radiasi, perawat yang berada 24 jam bersama pasien bisa saja terkena radiasi, perawat bersama pasien 24 jam bisa saja tertular penyakitnya pasien, mana tunjangan terexpose infeksi ??

( to be continued....)